NO
|
KONSEP
|
DEFINISI
|
APLIKASI
|
1
|
Akuntasi
|
Suatu system atau tehnik untuk mengukur dan
mengelola transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan tersebut dalam
bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan
|
Pencatatan akuntansi menctata transaksi
keluar dan masuk dari toko
( pembayaran faktur , pembayaran karcis ,
pembayaran kebutuhan operasiuonal )
|
|
-
Neraca
|
Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Neraca menyajikan dalam data
historikal aktiva yang merupakan sumber operasi perusahaan yang dijalankan,
utang yaitu kewajiban perusahaan, dan modal dari pemegang saham perusahaan
|
Menyusun neraca pada periode tertentu untuk
mengetahui sejauh mana kinerja toko kita.
|
|
-
Laporan laba rugi
|
Laporan keuangan yang berisikan informasi
tentang keuntungan atau kerugian yang diderita oleh perusahaan dalam satu
periode tertentu. Pada laporan ini menyajikan data pendapatan sebagai hasil
usaha perusahaan dan beban sebagai pengeluaran operasional perusahaan.
|
Laporan laba rugi dilakukan satu bulan
sekali . Semua penjualan setiap harinya dicatat dikurangi oleh beban – beban
biaya – biaya yang dikeluarkan.
|
|
-
Cash flow
|
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah
uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan
dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam
perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap
periode.
|
Uang kas yang disimpan sebagai saldo awal ,
dan pemasukan pengeluaran dicatat jika terjadi transaksi.
|
|
-
Laporan perubahan
modal
|
Laporan perubahan modal adalah laporan yang
menyajikan perubahan modal setelah digunakan untuk membiayai kegiatan usaha
perusahaan selama satu periode akuntansi.
|
Laporan perubahan modal digunakan untuk
mengetahui berapa modal yang terpakai.
|
2
|
Mencari modal
|
Mencari dan mengeksploitasi sumber dana
yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan
|
Modal yang ada dalam aset berasal dari modal sendiri dan modal hasil dari
peminjaman dari bank.
|
|
-
Modal sendiri
|
Modal yang berasal dari diri sendiri .
|
|
|
-
Investor
|
orang perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang
melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis
investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.
|
|
|
-
Keluarga
|
Modal yang didapat dari keluarga .
|
|
|
-
Bank
|
Lembaga keuangan yang kelebihan dana
menyalukan kepada yang kekurangan dana.
|
|
3
|
Mengelola Keuangan
|
Menggunakan dana perusahaan untuk
memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
|
Keuangan yang dilakukan secara manual
dengan dicatat keluar masuk nya keuangan.
|
4
|
Profit
|
sebagai selisih antara harga penjualan
dengan biaya produksi. Perbedaan di antara
keduanya adalah dalam hal pendefinisian biaya.
|
Menerapkan keuntungan yang diinginkan pada
setiap produk yang di jual .
|
5
|
Cost Control
|
Pengendalian merupakan upaya
memelihara ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi
penyimpangan dalam operasional.
|
Cost control dilakukan oleh pemilik atau
owner toko.
|
6
|
Bukti Pengeluaran
|
|
|
|
-
Kuitansi
|
Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah
uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang
membayar sejumlah uang tersebut.
Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. |
Bukti – bukti pengeluaran yaitu berupa
faktur pembelian , faktur penjualan , kuitansi dan bukti – bukti biaya – biaya lain.
|
|
-
Faktur penjualan
|
Faktur Penjualan adalah tanda bukti telah
terjadi penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan
kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur
penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran
pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk
arsip.
|
|
|
-
Faktur pembelian
|
Faktur Pembelian adalah tanda bukti telah
terjadi pembelian secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan
kepada pihak pembeli. Bagi pembeli faktur yang diterima disebut faktur
pembelian. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran
pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk
arsip.
|
|
7
|
Pay back periode
|
Menunjukan berapa lama ( dalam berapa tahun)
suatu investasi akan bisa kembali .
|
Perputaran arus modal bias di perkirakan 1
tahun atau tergantung dengan nominal modal dan akan kembali balik modal.
|
8
|
Manajemen piutang
|
Piutang ialah sejumlah saldo yang akan
diterima dari pelanggan akibat dari penjualan secara kredit. Karena berbentuk penjualan kredit maka ada
resiko yang tidak tertagih atau gagal bayar, maka dari itu perlu yang namanya
manajemen piutang. Manajemen piutang
dimulai dengan keputusan perusahaan untuk memberikan kredit kepada pelanggan
atau tidak
|
Manajemen piutang dicatat secara manual dan
setiap 2 minggu sekali dihitung jumlah nominal piutang yang berada diluar
atau yang masih piutang.
|
9
|
Analisis Dupont
|
Menurut A.J.Keown system rasio keuangan
yang dirancangan untuk menyelidiki determinan rasio pengembalian ekuitas
pemegang saham dan pengembalian aktiva.
|
Toko ini tidak melakukan analisis dupont
|
Kamis, 31 Oktober 2013
Manajemen Keuangan dan aplikasi
Senin, 21 Oktober 2013
Konsep Alfamart
Masyarkat Indonesia yang dikenal dengan pola konsumtifnya dan kegemaran
untuk berbelanja memberikan suatu peluang bagi Alfamart. Dan Alfamart
Minimarket menjadi sebuah solusi belanja bagi masyarakat Indonesia. Alfamart pun menjadikan ini sebuah peluang untuk mengembangkan bisnis ritel di Indonesia.
Berkembang
pesatnya dunia industri ritel di Indonesia dari supermarket besar
sampai minimarket lokal, membuat persaingan industri retail semakin
ketat belum lagi toko atau warung tradisional yang ikut membuat
persaingan semakin ketat, berbagai pelayanan terbaik pun diberikan untuk
memanjakan pelanggan agar tetap bertahan di dunia ritel. Dan salah satu
perusahan ritel yang semakin berkembang ditengah-tengah ketatnya
persaingan industri ritel adalah minimarket Alfamart.
Alfamart
adalah sebuah perusahaan ritel yang sudah berdiri sejak 1989 dimulai
dengan bisnis distribusi dan pada tahun 1999 memasuki indutri ritel
dengan memberi nama Alfamart. Ketatnya persaingan di industri retail
modern membuat Alfamart harus membuat suatu konsep bisnis untuk dapat
bersaing dengan ritel besar dari luar. Salah satunya Alfamart menawarkan
konsep bisnis waralaba, dengan segmen pasar yang dekat dengan
masyarakat yang aman, nyaman dan mudah diakses.
Dengan
konsep inilah Alfamart bisa mempunyai 2 juta pelanggan setiap hari dar
5.700 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan masyarakat pun sudah
akrab dengan minimarket ini sebagai solusi mereka untuk belanja
kebutuhan sehari-hari, karena lokasi Alfamart sangat dekat dengan
masyarakat.
Alfamart terus beinovasi untuk mengembangkan bisnis ritelnya dengan memberikan promo
setiap dua minggu sekali kepada membernya dengan promo khusus untuk
member-membernya baik untuk berbelanja di Alfamart maupun di
merchant-merchant yang banyak bekerja sama dengan Alfamart untuk
memberikan potongan harga atau harga spesial. Dan salah satunya adalah Promo Member Alfamart Minimarket Lokal Terbaik Indonesia.
Dengan promo yang terus diberikan kepada pelanggan, para member pun
akan selalu dimanjakan dengan promo-promo tersebut, dengan harga-harga
yang terjangkau bagi masyarakat.
Sumber : alfamart .com
Minggu, 20 Oktober 2013
Strategi Pemasaran Riteail Modern
Strategi yang dilakukan oleh ritail modern untuk agar dapat bersaing dengan kompotitor yaitu dengan konsep 4P yaitu:
Prinsip dasar pada ritel modern yang terdiri dari 4 P:
a. Product (Produk)
Produk menurut Kotler and Armstrong (2001) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang ada dipasar (Porter, 1996)
b. Price (Harga)
Strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya : Harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis (Kotler and Armstrong, 2010). Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh sebuah perusahaan ritel yaitu konsumen, dirinya sendiri, dan pesaing.
Menurut Ma’ruf (2005) , impementasi strategi harga antara lain :
- Penetapan harga secara tetap untuk periode waktu tertentu dan harga yang ditetapkan secara variatif sesuai fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
- Penetapan harga ganjil, seperti Rp. 99.000, Rp. 199.000, Rp. 749.000
- Leader pricing, penetapan harga dimana profit marginnya lebih rendah daripada tingkat yang biasa diraih bertujuan untuk menarik konsumen yang lebih banyak.
- Penetapan harga paket, yaitu harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu unit per itemnya.
- Harga bertingkat, ini diberlakukan untuk produk yang mempunyai banyak model dan harga yang beragam.
c. Promotion (Promosi)
Menurut Philip Kotler (1997, p.153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas(publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.
Menurut Schoell (1993, p.424), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan.
d. Place (Lokasi)
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikomsumsi (Kotler, 2002). Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada dipasar atau dekat dengan pasar.
Lokasi adalah faktor terpenting dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama dengan pramuniaga yang sama terampilnya dan mempunyai citra toko yang bagus.
Startegi pemasaran yang baik juga harus didukung dengan kualitas pelayan yang baik. Menurut Christopher H. Lovelock et.al (1996) menyatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan bentuk pelayanan yang harus disesuaikan dengan harapan dan kepuasan konsumen didalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Salah satu cara perusahaan untuk tetap dapat unggul bersaing dengan memberikan pelayanan dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. Harapan konsumen dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut kemulut serta promosi yang dilakukan kemudian dibandingkannya. Menurut Payne (2000) membentuk model kualitas pelayanan yang menyoroti syarat-syarat utama memberikan kuliatas pelayanan diantaranya adalah :
- Kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi management
- Kesenjangan antara persepsi management terhadap harapan konsumen dengan spesifikasi terhadap kualitas pelayanan.
- Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian pelayanan.
- Kesenjangan antara pelayanan yang dirasakan dan pelayanan yang diharapkan.
Menurut Zeithaml and Bitner (2003), kualitas pelayanan mencerminkan evaluasi persepsi konsumen tentang elemen-elemen jasa (kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, dan kualitas hasil), kemudian elemen-elemen jasa akan dievaluasi berdasarkan dimensi kualitas pelayanan yang spesifik, antara lain : kehandalan, daya tangkap, jaminan, kemudahan dalam melakukan hubungan, dan bukti langsung.
Sumber :
Berman, Berry and Evans, R. Joel. 2007. Retail Management A Strategic Approach. Ten Edition. Pearson Prentice Hall.
Boyd; Jr. Harper W.; Jr. Orville C. Walker; Jean-Claude Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jilid 2. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Business Editors/Real Estate Writers. 2003. Three Retail Outlet Industry Pioneers Partner to Develop an Upscale Outlet Center in Sussex Country pg.1
Chang, Chih-Hon and Chia-Yu Tu. 2005. Exploring Store Image, Customer Satisfaction and Customer Loyalty Relationship: Evidence from Taiwanese Hypermarket Industry. The Journal of American Academy of Business, Cambridge Vol.7. Num.2.September.
Gale. Chernev, A. 1997. The Effect of Common Features on Brand Choice: Moderating Role of Attribute Importance, Journal of Consumer Research, Vol.23
Hendri Ma’ruf. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Chu Chen,Hui and Robert D Green. 2009. Marketing Mix and Branding:Competitive Hypermarket Strategies. International journal of Management and Marketing Research, Vol.2, No.1, pp.17-34.
Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran
Kotler, Philip & Hermawan Kartajaya. 2010. Marketing 3.0.
Li wei, mai. 2006. A Structural Equation Model of Customer Satisfaction and Future Purchase of Mail-Order Speciality Food. Int. Journal of Business Science and Applied Management, Vol.1
Oliver, F., Ben Shaw-Ching Liu and D. Sudharshan, 1997. The Relationship Between Culture and Service Quality Perceptions, Journal of service research vol.2 No.4, May.
Peter, J. Paul and Jerry C. Olson. 2002. Consumer Behaviour and Marketing Strategy. Homewood. Illinois: Richard D.Irwin Incorporation.
Shergill,G.S. 2008. Customer Perceptions of Factory Outlet Stores Versus Traditional Departement Stores, Journal Marketing Intelligence & Planning vol.28
Schmitt, Nicolas. 2009. Import, Pass-Throught, and The Structure of Retail Markets. CESifo Working Paper Series No.2817
Zeithaml, V.A. and M.J. Bitner. 2001. Services Marketing : Integrating Customer Focus Across the Firm. International Edition. McGraw-Hill, United Stated of Amerika.
Prinsip dasar pada ritel modern yang terdiri dari 4 P:
a. Product (Produk)
Produk menurut Kotler and Armstrong (2001) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Porter (1996), keunggulan suatu produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang ada dipasar (Porter, 1996)
b. Price (Harga)
Strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya : Harga bundling, harga predatory, harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis (Kotler and Armstrong, 2010). Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga oleh sebuah perusahaan ritel yaitu konsumen, dirinya sendiri, dan pesaing.
Menurut Ma’ruf (2005) , impementasi strategi harga antara lain :
- Penetapan harga secara tetap untuk periode waktu tertentu dan harga yang ditetapkan secara variatif sesuai fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
- Penetapan harga ganjil, seperti Rp. 99.000, Rp. 199.000, Rp. 749.000
- Leader pricing, penetapan harga dimana profit marginnya lebih rendah daripada tingkat yang biasa diraih bertujuan untuk menarik konsumen yang lebih banyak.
- Penetapan harga paket, yaitu harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari satu unit per itemnya.
- Harga bertingkat, ini diberlakukan untuk produk yang mempunyai banyak model dan harga yang beragam.
c. Promotion (Promosi)
Menurut Philip Kotler (1997, p.153) proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas(publicity), promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel yang dapat dikontrol oleh perusahaan.
Menurut Schoell (1993, p.424), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan.
d. Place (Lokasi)
Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikomsumsi (Kotler, 2002). Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar lokasi produksi berada dipasar atau dekat dengan pasar.
Lokasi adalah faktor terpenting dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama dengan pramuniaga yang sama terampilnya dan mempunyai citra toko yang bagus.
Startegi pemasaran yang baik juga harus didukung dengan kualitas pelayan yang baik. Menurut Christopher H. Lovelock et.al (1996) menyatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan bentuk pelayanan yang harus disesuaikan dengan harapan dan kepuasan konsumen didalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Salah satu cara perusahaan untuk tetap dapat unggul bersaing dengan memberikan pelayanan dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. Harapan konsumen dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut kemulut serta promosi yang dilakukan kemudian dibandingkannya. Menurut Payne (2000) membentuk model kualitas pelayanan yang menyoroti syarat-syarat utama memberikan kuliatas pelayanan diantaranya adalah :
- Kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi management
- Kesenjangan antara persepsi management terhadap harapan konsumen dengan spesifikasi terhadap kualitas pelayanan.
- Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian pelayanan.
- Kesenjangan antara pelayanan yang dirasakan dan pelayanan yang diharapkan.
Menurut Zeithaml and Bitner (2003), kualitas pelayanan mencerminkan evaluasi persepsi konsumen tentang elemen-elemen jasa (kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, dan kualitas hasil), kemudian elemen-elemen jasa akan dievaluasi berdasarkan dimensi kualitas pelayanan yang spesifik, antara lain : kehandalan, daya tangkap, jaminan, kemudahan dalam melakukan hubungan, dan bukti langsung.
Sumber :
Berman, Berry and Evans, R. Joel. 2007. Retail Management A Strategic Approach. Ten Edition. Pearson Prentice Hall.
Boyd; Jr. Harper W.; Jr. Orville C. Walker; Jean-Claude Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jilid 2. Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Business Editors/Real Estate Writers. 2003. Three Retail Outlet Industry Pioneers Partner to Develop an Upscale Outlet Center in Sussex Country pg.1
Chang, Chih-Hon and Chia-Yu Tu. 2005. Exploring Store Image, Customer Satisfaction and Customer Loyalty Relationship: Evidence from Taiwanese Hypermarket Industry. The Journal of American Academy of Business, Cambridge Vol.7. Num.2.September.
Gale. Chernev, A. 1997. The Effect of Common Features on Brand Choice: Moderating Role of Attribute Importance, Journal of Consumer Research, Vol.23
Hendri Ma’ruf. 2005. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Chu Chen,Hui and Robert D Green. 2009. Marketing Mix and Branding:Competitive Hypermarket Strategies. International journal of Management and Marketing Research, Vol.2, No.1, pp.17-34.
Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran
Kotler, Philip & Hermawan Kartajaya. 2010. Marketing 3.0.
Li wei, mai. 2006. A Structural Equation Model of Customer Satisfaction and Future Purchase of Mail-Order Speciality Food. Int. Journal of Business Science and Applied Management, Vol.1
Oliver, F., Ben Shaw-Ching Liu and D. Sudharshan, 1997. The Relationship Between Culture and Service Quality Perceptions, Journal of service research vol.2 No.4, May.
Peter, J. Paul and Jerry C. Olson. 2002. Consumer Behaviour and Marketing Strategy. Homewood. Illinois: Richard D.Irwin Incorporation.
Shergill,G.S. 2008. Customer Perceptions of Factory Outlet Stores Versus Traditional Departement Stores, Journal Marketing Intelligence & Planning vol.28
Schmitt, Nicolas. 2009. Import, Pass-Throught, and The Structure of Retail Markets. CESifo Working Paper Series No.2817
Zeithaml, V.A. and M.J. Bitner. 2001. Services Marketing : Integrating Customer Focus Across the Firm. International Edition. McGraw-Hill, United Stated of Amerika.
Jumat, 18 Oktober 2013
QUIS LAB 17 Oktober 2013
1. Apa yang dimasud dengan enterpnership?
2. Karkterisik enterpnership?
3. Sebutkan ide - ide dalam pengemabngan bisnis yang sudah dijalankan?
4.Sebutkan 5w 1h bisnis plan?
5.Keunggulan produk dibandigkan pesaing?
Jawaban:
1. entrpenership kemampuan seseorang untuk melihat,menciptakan peluang dan merubah menjadi sesuatu yang bernilai.
2.Karaterisik :
- Displin
- Tanggung Jawab
-Tekun
-Komitmen
-Jujur
- Berani ambil resiko
3. ide dalam pengembangan bisnis pada aspek operasional yaitu membuat format persedian barang membuat database pelanggan.
4.BIsnis ini bergerak dibidnag retail tradisonel . nama toko SOny Rahayu berdii tahun 1980 pendiri ibu sholicha. Lokais toko ini jl . jurang lantai 2 . Toko ini menjual macam - mcam produk barang diantara nya kosmetik, obat - obatan , snack , rokok, susu,detergent, rokok, dan snack. Segmentasi dilihat dari umur 17 thn - 60thn. Tagline dari toko ini cepat , puas dan berkualitas. Melihat kompetitor saat ini semakin ketat starategi yang digunakan komputitor yaitu harga.
5. Keunggulan
- produknya berkualitas
- produk lengkap
- lebih banyak item dari pesaing.
2. Karkterisik enterpnership?
3. Sebutkan ide - ide dalam pengemabngan bisnis yang sudah dijalankan?
4.Sebutkan 5w 1h bisnis plan?
5.Keunggulan produk dibandigkan pesaing?
Jawaban:
1. entrpenership kemampuan seseorang untuk melihat,menciptakan peluang dan merubah menjadi sesuatu yang bernilai.
2.Karaterisik :
- Displin
- Tanggung Jawab
-Tekun
-Komitmen
-Jujur
- Berani ambil resiko
3. ide dalam pengembangan bisnis pada aspek operasional yaitu membuat format persedian barang membuat database pelanggan.
4.BIsnis ini bergerak dibidnag retail tradisonel . nama toko SOny Rahayu berdii tahun 1980 pendiri ibu sholicha. Lokais toko ini jl . jurang lantai 2 . Toko ini menjual macam - mcam produk barang diantara nya kosmetik, obat - obatan , snack , rokok, susu,detergent, rokok, dan snack. Segmentasi dilihat dari umur 17 thn - 60thn. Tagline dari toko ini cepat , puas dan berkualitas. Melihat kompetitor saat ini semakin ketat starategi yang digunakan komputitor yaitu harga.
5. Keunggulan
- produknya berkualitas
- produk lengkap
- lebih banyak item dari pesaing.
Kamis, 17 Oktober 2013
QUIS LAB 17 OKTOBER 2013
1. Apa yang dimasud dengan enterpnership?
2. Ciri - ciri enterpenership?
3.Ide - ide pengembangan bisnis yang sudah dijalankan selama 1 minggu ini?
4. Sebutkan 5W 1H mengenai bisnis plan?
5. Keunggulan produk dibandingkan pesaing?
Jawaban:
1. Enterprenship yaitu kemampuan seseorang untuk melihat , menciptakan peluang dan merubah menjadi sesuatu yang bernilai.
2. Karkterisik atau ciri - ciri :
- Displin
-Tanggung jawab
-Komitmen
- Berani ambil resiko
-Teliti
3. Ide dalam pengembangan bisnis pada aspek operasional yaitu membuat format / forum persedian barang membuat database pelanggan.
4. Bisnis bergerak bidang retail tradisional . nama toko Sony Rahayu berdiri tahun 1980. Pendiri ibu sholicha . Lokasi toko ini dijalan Jurang pasar Sederhana lantai 2. Toko ini menjual macam- macam barang untuk kebutuhan primer . produk yang dijual makanan, minuman, kosmetik, snack, obat obatan, detergent, rokok, sembako. Segmentasi dilihat dari umur 17 - 60 Tahun. toko ini buka jam 03.00-15.00 WIB. Tagline toko ini Cepat, Puas , Berkualitas. Melihat kompotitor saat ini semkain ketat strategi yang digunakan kompotitoryaitu harga.
5. Keunggulan
- produk lengkap
- pelayanan cepat
- lebih banyak item
2. Ciri - ciri enterpenership?
3.Ide - ide pengembangan bisnis yang sudah dijalankan selama 1 minggu ini?
4. Sebutkan 5W 1H mengenai bisnis plan?
5. Keunggulan produk dibandingkan pesaing?
Jawaban:
1. Enterprenship yaitu kemampuan seseorang untuk melihat , menciptakan peluang dan merubah menjadi sesuatu yang bernilai.
2. Karkterisik atau ciri - ciri :
- Displin
-Tanggung jawab
-Komitmen
- Berani ambil resiko
-Teliti
3. Ide dalam pengembangan bisnis pada aspek operasional yaitu membuat format / forum persedian barang membuat database pelanggan.
4. Bisnis bergerak bidang retail tradisional . nama toko Sony Rahayu berdiri tahun 1980. Pendiri ibu sholicha . Lokasi toko ini dijalan Jurang pasar Sederhana lantai 2. Toko ini menjual macam- macam barang untuk kebutuhan primer . produk yang dijual makanan, minuman, kosmetik, snack, obat obatan, detergent, rokok, sembako. Segmentasi dilihat dari umur 17 - 60 Tahun. toko ini buka jam 03.00-15.00 WIB. Tagline toko ini Cepat, Puas , Berkualitas. Melihat kompotitor saat ini semkain ketat strategi yang digunakan kompotitoryaitu harga.
5. Keunggulan
- produk lengkap
- pelayanan cepat
- lebih banyak item
Langganan:
Postingan (Atom)